....................................................
....................................................
Pembahasan bahasa kali ini merupakan jawaban atas pertanyaan teman saya saat ia membuat judul berita ‘’Pasar Modal Butuh Kabinet Propasar’’. Yang dipertanyakan adalah penulisan kata propasar, apakah ditulis pro pasar, pro-pasar, atau propasar.
Di dalam kaidah bahasa Indonesia, dikenal apa yang dinamakan dengan kata bentuk terikat. Jenis kata ini, penulisannya selalu digabungkan dengan kata berikutnya, misalnya purna (purnatugas)
Ada beberapa kata yang masuk dalam kategori bentuk terikat.
Contoh lainnya:
semi (semipermanen)
pasca (pascasarjana)
super (supercepat)
infra (inframerah)
anti (antikarat)
non (nonaktif)
pro (prodemokrasi)
antar (antardaerah)
hiper (hiperaktif)
sub (subterminal)
ekstra (ekstrakurikuler)
intra (intrakurikuler)
supra (supranatural)
neo (neokapitalisme)
serba (serbasalah)
poli (politeknik)
mega (megaproyek)
(Bilangan Sansekerta), seperti
eka (ekakarsa)
dwi (dwimingguan)
tri (triwulan)
catur (caturwarga)
panca (pancasila)
Di dalam kaidah bahasa Indonesia, dikenal apa yang dinamakan dengan kata bentuk terikat. Jenis kata ini, penulisannya selalu digabungkan dengan kata berikutnya, misalnya purna (purnatugas)
Ada beberapa kata yang masuk dalam kategori bentuk terikat.
Contoh lainnya:
semi (semipermanen)
pasca (pascasarjana)
super (supercepat)
infra (inframerah)
anti (antikarat)
non (nonaktif)
pro (prodemokrasi)
antar (antardaerah)
hiper (hiperaktif)
sub (subterminal)
ekstra (ekstrakurikuler)
intra (intrakurikuler)
supra (supranatural)
neo (neokapitalisme)
serba (serbasalah)
poli (politeknik)
mega (megaproyek)
(Bilangan Sansekerta), seperti
eka (ekakarsa)
dwi (dwimingguan)
tri (triwulan)
catur (caturwarga)
panca (pancasila)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar