Selasa, 23 Februari 2010

Penulisan partikel lah, kah, tah, pun, dan per


..................................................
...............................................
1.
Partikel lah, kah, dan tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
Misalnya:
Bacalah buku itu baik-baik.
Apakah yang tersirat dalam surat itu?
Siapakah gerangan dia?
Apatah gunanya bersedih hati?

2.
Partikel pun
Tidak seperti partikel lah, kah, dan tah yang ditulis serangkai, partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya.

Misalnya:

Apa pun makanannya, minumnya teh botol Sosro.
Tak lama kemudian, hujan pun turun dengan derasnya.


Akan tetapi, frasa yang lazim dianggap padu, misalnya adapun, andaipun, ataupun, bagaimanapun, biarpun, kalaupun, kendatipun, maupun, meskipun, sungguhpun, sekalipun dan walaupun, ditulis serangkai

Misalnya:

Adapun sebab-sebabnya belum diketahui.
Bagaimanapun juga, tugas itu akan diselesaikan.
Baik mahasiswa maupun aktivis LSM ikut berdemonstrasi.
Sekalipun belum memuaskan, hasil pekerjaannya dapat dijadikan pegangan.
Walaupun miskin, ia selalu gembira.

3.

Partikel per yang berarti 'mulai', 'demi', dan 'tiap' ditulis terpisah dari bagian kalimat yang mendahului atau mengikutinya.

Misalnya:

Pegawai negeri mendapat kenaikan gaji per 1 April.
Mereka masuk ke dalam ruangan satu per satu.
Harga kain itu Rp 20.000 per helai.
* * *

Menghindari Kata yang Mubazir


......................................................
.................................................
Kalimat tidak efektif, antara lain disebabkan oleh penggunaan kata yang bersinonim secara bersama-sama.

Misalnya:

- Kita perlu menjaga kesehatan agar supaya terhindar dari pengakit.
- Semarang adalah merupakan kota terbesar di Jawa Tengah.
- Beberapa kota besar di Indonesia sudah tercemar polusi udara, seperti misalnya Jakarta.
- Kita rela berjuang demi untuk menjaga martabat bangsa.


Kata hari, tanggal, dan bulan, dalam konteks tertentu juga bisa dihilangkan.

Misalnya:
- Seminar itu akan berlangsung hingga (hari) Selasa mendatang.
- Terhitung sejak (tanggal) 1 Januari ia diangkat menjadi pegawai negeri.
- Setiap (bulan) Oktober diadakan sedekah bumi.

Pengecualian
Kata hari , tanggal, dan bulan yang didahului kata depan pada, maka perlu ditulis.

Contoh:
- Dia akan datang pada hari Rabu.
- Rapat itu akan diselenggarakan pada tanggal 15 Februari.
- Protyek itu diperkirakan akan selesai pada bulan Mei.

Unsur dari ungkapan tetap yang sudah dianggap padu, seperti sesuai dengan, seiring dengan, terdiri atas, terbuat dari, dan bergantung pada, hendaknya tidak dihilangkan demi keefektifan kalimat. Oleh karena itu, bagian-bagian dari ungkapan itu hendaknya ditulis secara lengkap.

Misalnya:
- Kegiatan itu tidak sesuai dengan rencana induk yang telah disepakati.
- Cepat atau lambatnya penyelesaian ini bergantung pada kebijaksanaan pimpinan.
- Kelompok itu terdiri atas lima siswa dan lima siswi.

* * *

Kalimat Ambigu (Bermakna Ganda)


.....................................
.....................................
.....................................
Perhatikan struktur kalimat yang bermakna ganda berikut ini.

A. Istri pegawai yang gemuk itu berasal dari Surabaya.
B. Saya telah memiliki buku sejarah demokrasi yang baru.
C. Sumbangan kedua sekolah itu telah kami terima.


Kalimat-kalimat di atas memiliki makna ganda sehingga dapat membingungkan orang yang membacanya.

Pada kalimat A, siapakah yang gemuk, pegawai atau istri pegawai? Kalimat itu memang mengandung dua makna:
(1) yang gemuk adalah pegawai
(2) yang gemuk adalah istri pegawai

Pada kalimat B, apanya yang baru, bukunya, sejarahnya, atau demokrasinya? Kalimat itu bisa mengandung tiga makna.
(1) bukunya yang baru
(2) sejarahnya yang baru
(3) demokrasinya yang baru

Pada kalimat C, juga terdapat makna ganda:
(1) ada dua kali sumbangan yang diberikan oleh sekolah itu
(2) ada dua sekolah yang menyumbang

Untuk menghindari ambiguitas makna, kalimat A dapat dirumuskan sebagai berikut.
Jika yang gemuk adalah istri pegawai, maka dapat ditulis:
Wanita gemuk, istri seorang pegawai, itu berasal dari Surabaya.
Jika yang gemuk adalah pegawainya, maka dapat ditulis:
Pegawai yang gemuk itu istrinya berasal dari Surabaya.

Untuk kalimat B:
Jika yang baru adalah bukunya, maka dapat ditulis:
Saya telah memiliki buku baru tentang sejarah demokrasi.
Jika yang baru adalah sejarahnya, maka dapat ditulis:
Saya telah memiliki buku tentang sejarah baru demokrasi.
Jika yang baru adalah demokrasinya, maka dapat ditulis:
Saya telah memiliki buku sejarah tentang demokrasi yang baru.

Untuk kalimat C:
Jika yang dimaksud ada dua kali sumbangan, maka ditulis:
Sumbangan yang kedua sekolah itu telah kami terima.
Jika yang maksud ada dua sekolah yang menyumbang, maka ditulis:
Sumbangan dua sekolah itu telah kami terima.
* * *

Jamak Ganda yang Mubazir


..............................
..............................
...................................
Yang dimaksud dengan jamak adalah jumlah sesuatu yang lebih dari satu. Di dalam bahasa Indonesia, jamak dapat dinyatakan dengan bentuk ulang atau dengan menambahkan bentuk leksikal tertentu pada kata benda yang diacu. Bentuk leksikal itu, antara lain beberapa, semua, banyak, para, jamaah dan kaum. Namun pada kenyataan berbahasa, kedua bentuk jamak tersebut sering digunakan secara bersamaan sehingga menghasilkan bentuk jamak ganda yang mubazir.

Perhatikan contoh berikut.

1). Semua murid-murid diharuskan mengikuti upacara bendera setiap hari Senin.
2). Beberapa orang-orang yang tidak setuju dengan keputusan pimpinan keluar dari perusahaan.
3). Untuk membangun koperasi ini, banyak persoalan-persoalan intern yang harus kita selesaikan dahulu.
4). Para jamaah haji pulang ke Tanah Air.
5). Para kaum santri condong pilih Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)

Kata ‘’daripada’’ yang Mubazir


..............................
..............................
.................................
Kata ''daripada'' termasuk jenis kata depan. Kata tersebut digunakan untuk membuat perbandingan atau mengontraskan sesuatu. Namun dalam kenyataannya, kata daripada sering digunakan secara tidak tepat, seperti pada contoh berikut.

1). Tujuan daripada pertemuan ini adalah untuk membicarakan persiapan pemilihan kepala daerah.

2). Kita harus selalu dapat memperhatikan keinginan daripada anggota
.

Penggunaan kata ‘’daripada’’ pada kedua contoh kalimat di atas tidak tepat dan mubazir. Kedua kalimat itu akan lebih efektif manakala kata daripada dihilangkan.

1. Tujuan pertemuan ini adalah untuk membicarakan persiapan pemilihan kepala daerah.
2. Kita harus selalu dapat memperhatikan keinginan anggota.


Kata daripada dipakai untuk membuat perbandingan atau mengontraskan sesuatu.

contoh:

Mahfudz Ali lebih populer daripada Harini.
Sebaiknya kita datang lebih awal daripada terlambat.


Pada contoh (1), kata daripada bermakna membandingkan antara Mahfudz Ali dengan Harini dalam hal kepopulerannya.
Sementara pada contoh (2), kata daripada bermakna mengontraskan dua hal, yakni datang lebih awal dan terlambat. * * *

Kepala Sekolah SMPN 2 atau Kepala SMPN 2


.....................................
....................................
.........................................
Mana yang kita pilih:
Kepala Sekolah SMPN 2.... atau
Kepala SMPN 2...

Hal ini dapat kita lihat lewat dua pendekatan.
Pertama, lewat pendekatan efektivitas kalimat. Kedua, lewat pendekatan nuansa (rasa bahasa).
Jika dilihat dari pendekatan efektivitas kalimat, maka lebih memilih ‘’Kepala SMPN 2’’, guna menghindari penulisan ganda kata ‘’sekolah’’.
Jika dilihat dari pendekatan nuansa (rasa bahasa), maka kita bisa menggunakan kalimat ‘’Kepala Sekolah SMPN 2.
Ingat, ‘’kepala sekolah’’ bisa merupakan frasa, yakni gabungan dua kata yang mengandung satu pengertian. Sementara itu, SMPN 2 , sudah merupakan nama (trademark). Jadi, bisa saja kita menulis ‘’Kepala Sekolah SMPN 2.

Bank BNI atau BNI


...............................
...............................
.................................
Sebagaimana kita ketahui, BNI merupakan kepanjangan dari Bank Negara Indonesia. Namun demikian, sering kita temukan penulisan Bank BNI, yang jika kita panjangkan menjadi Bank Bank Negara Indonesia.
Ditinjau dari segi kerapian berbahasa, penulisan seperti itu termasuk tidak efektif , karena terdapat kata ‘’bank’’ yang ditulis ulang.
Ada yang berpendapat , bisa saja kita menulis Bank BNI, karena BNI sudah merupakan nama atau trademark. Begitu pula dengan BRI dan BCA.
Bahkan penulisan ‘’Bank BNI’’ lebih dipilih ketimbang BNI manakala kita menulis kalimat: ‘’BNI Securities, BNI Life dan BNI Multi Finance merupakan anak perusahaan Bank BNI.


Raskin atau Beras Miskin

Sebagaimana kita ketahui, raskin merupakan kepanjangan dari beras untuk rakyat miskin. Dengan demikian, penulisan ‘’beras raskin’’ –yang kalau dipanjangkan menjadi beras beras untuk rakyat miskin— ditinjau dari segi kerapian berbahasa, termasuk tidak efektif, karena terdapat kata beras yang ditulis ganda.

Penulisan baku kata-kata serapan dari bahasa China


...............................
...............................
...................................
Menjelang tahun baru Imlek, pemberitaan di media massa sering menggunakan kata-kata serapan dari bahasa China. Berikut ini penulisan baku beberapa kata serapan dari bahasa China, berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia .

Imlek = penanggalan China berdasarkan peredaran bulan.
Capgome = hari raya tahun baru China (tanggal 15 bulan pertama, biasanya dirayakan
dengan bermacam arak-arakan, termasuk barongsai.
barongsai = barongan China yang biasa dipertunjukkan pada tahun baru Imlek.
liong = tiruan naga besar untuk pertunjukan pada arak-arakan tahun baru China.
potehi = wayang golek China.
angpau = 1. amplop kecil berisi uang sumbangan.
2. hadiah atau pemberian uang (pada perayaan Imlek)
Konghucu = kepercayaan tradisional Tionghoa yang dikembangkan dengan inti ajaran
Konfusianisme.
kelenteng = bangunan tempat memuja (berdoa, sembahyang) dan melakukan upacara
keagamaan bagi penganut Konghucu.
hunkue = 1. tepung kacang hijau
2. penganan yang dibuat dari tepung kacang hijau.
cincau = 1. tumbuhan yang daunnya dapat diperas menjadi kental untuk isi minuman.
2. minuman dingin yang di antara isinya ada semacam agar-agar terbuat dari
daun cincau.
capcai = masakan yang terdiri atas sayur (wortel, sawi, bunga kol,
dsb) ditambah bakso dan diberi bumbu tertentu.
ciu = minuman keras, arak
lumpia = penganan berupa dadar yang diisi daging, rebung dan sebagainya, lalu
digulung dan digoreng.
keluyuk = masakan China yang terbuat dari daging babi, gula dan sebagainya.
amoi = 1. anak perempuan China
2. panggilan bagi anak perempuan China.
capjiki = permainan judi dengan undian dua buah angka (huruf)
ceki = 1. kartu judi berbentuk empat persegi panjang kecil-kecil (sebanyak 180
helai)
2. permainan judi dengan kartu kecil.
fengsui = letak bangunan atau rumah (dengan bagian atau isinya) yang dianggap
mempunyai pengaruh baik atau buruk pada suatu keluarga.
kongkalikong = sekongkol, tak jujur, sembunyi-sembunyi.
kongko = ngobrol
gocap = lima pluh
gopek = lima ratus
kamsia = terima kasih
Gong Xi Fat Chai =
kue keranjang = alat cetaknya mirip keranjang

* * *

konfeksi atau konveksi


..............................
..............................
...............................
Kita sering bimbang dalam menulis kata yang bermakna pakaian yang dibuat secara massal, konfeksi atau konveksi.
Dalam KBBI, konfeksi dan konveksi adalah dua kata yang mirip, namun berbeda huruf, dan mempunyai makna yang berbeda pula.

konfeksi = pakaian dan sebagainya yang dibuat secara massal yang dijual dalam keadaan jadi, tidak diukur menurut pesanan, tetapi berdasarkan ukuran yang sudah ditentukan. Perusahaan konfeksi = perusahaan pakaian jadi.

konveksi: 1 (geologi) gerak udara, air, atau cairan lain dengan arah vertikal
2 peristiwa gerakan benda cair atau gas karena perbedaan suhu dan
tekanan.

Kita juga sering menemukan dua kata yang mirip, namun berbeda huruf, dan mempunyai makna yang berbeda pula. Misalnya:

besuk (tengok orang sakit) - besok
gaji - gajih
papasan - pampasan
(perang)
pengajian (Alquran) - pengkajian (teknologi)
sah (resmi) - syah (raja)
sarat (penuh) - syarat (segala sesuatu yang harus ada)
massage (pijat) - message (pesan)
bordil (rumah pelacuran) - bordir (sulaman)

masih belum


.............................
.............................
..................................
Mari kita mencermati kata ‘’masih belum’’ dalam judul berita ‘’Sejumlah Guru Masih Belum Pindah’’.

Ditinjau dari rasa bahasa, judul ini terdengar janggal.
Alternatif judul yang bisa ditawarkan:
‘’Sejumlah Guru Belum Pindah’’ atau
‘’Sejumlah Guru Masih Bertahan di Sekolahnya’’

Bandingkan dengan contoh judul
‘’Saya Masih Belum Lapar’’ (terdengar janggal)

Alternatif judul yang bisa ditawarkan:
‘’Saya Masih Kenyang’’ atau
’Saya Belum Lapar’’

* * *

dari / daripada


......................................
......................................
............................................
Kata ''dari'' dan ''daripada'' sering salah digunakan dan dipertukarkan pemakaiannya. Orang mengira, kedua kata itu sama saja dan dapat dipertukarkan kapan saja dan di mana saja.

Kata daripada lazim digunakan untuk menyatakan perbandingan, contoh:

Ayah lebih tinggi daripada ibu
Mereka lebih kaya daripada kami
Daripada ini lebih baik itu.

Bandingkan dengan penggunaan kata dari:

Ayah baru kembali dari Surabaya
Rina berasal dari keluarga kaya
Saya menunggumu dari pagi


***

sedangkan & sehingga


......................................
......................................
...........................................
Kata ''sedangkan'' dan ''sehingga'' adalah kata sambung (konjungtor). Tugasnya menyambungkan bagian depan kalimat dengan bagian belakang kalimat. Dengan demikian, kata sedangkan dan sehingga tidak dapat mengawali kamlimat.

Contoh:
a. Ibu suka makanan yang manis, sedangkan saya suka makanan yang pedas.
b. Malam itu hujan turun lebat sehingga saya malas keluar rumah.
***

Penggunaan kata ‘’saling’’


...............................
...............................
.......................................
Kita sering mendengar atau membaca frasa saling tembak-menembak, saling tuding-menuding, atau saling harga-menghargai.
Sepintas lalu, tidak ada persoalan dengan frasa itu. Namun, jika kita lebih cermat, frasa ini sebetulnya tidak tepat, alias berlebihan.
Dalam KBBI, kata saling diberi makna ‘’kata untuk menerangkan perbuatan yang berbalas-balasan’’.

Dengan demikian, kita harus memilih salah satu bentuk di bawah ini:

saling menambak atau tembak-menembak
saling menuding atau tuding-menuding
saling menghargai atau harga-menghargai

* * *